Tips Orang Tua Atasi Anak Hiperaktif di Rumah
Anak yang energik dan aktif sudah biasa kita temui di sekitar kita, terutama saat mereka memasuki masa Prasekolah. Tapi tahukah Anda? Orang tua perlu waspada jika perilaku hiperaktif dari sang anak justru menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka. Bahkan dalam kasus yang lebih serius, perilaku hiperaktif disertai impulsif bisa berujung pada diagnosis ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
Tips Orang Tua Atasi Anak Hiperaktif di Rumah
Orang tua tentu membutuhkan tenaga dan kesabaran yang ekstra untuk mendampingi dan merawat anak hiperaktif. Agar terasa lebih mudah, orang tua sebaiknya memahami perilaku dan cara mengasuh anak hiperaktif. Hal tersebut juga dapat mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal agar siap beradaptasi dengan lingkungannya.
Berikut tips bagi orang tua untuk mengatasi anak hiperaktif di rumah:
1. Buat Kehidupan Sehari-Hari Anak Menjadi Lebih Terorganisir dan Terstruktur
Cara pertama yaitu orang tua bisa membantu anak agar kehidupan sehari-harinya menjadi lebih terorganisir dan terstruktur. Misalnya, orang tua membantu anak untuk mengatur waktu beraktivitas; tentukan kapan anak harus belajar, bermain, dan istirahat.
Berikan instruksi yang singkat, jelas, terstruktur, tetapi spesifik. Jika perlu, orang tua bisa mengucapkannya langsung kepada anak, seperti “Ayo sekarang kita belajar rpp merdeka belajar yang diberikan guru ya,”. Jangan lupa berikan mereka pujian ketika mereka melakukannya dengan benar.
2. Ajarkan Sikap Disiplin kepada Anak
Cara kedua untuk mengatasi anak hiperaktif adalah mengajarkan sikap disiplin kepada mereka. Sikap disiplin kepada anak bukan berarti kita perlu menimbulkan kesan ‘galak’ kepada anak, tetapi orang tua bisa menerapkan sikap disiplin secara tegas namun penuh kasih sayang.
Orang tua bisa menerapkan sikap disiplin secara tegas namun penuh kasih sayang dengan cara mencegah perilaku negatif yang bisa ditiru anak disertai menghargai perilaku positif yang anak lakukan. Ketika anak melakukan kegiatan yang positif maka orang tua bisa mengucapkan terima kasih disertai penyebutan kegiatan yang ia lakukan.
Contohnya, “terima kasih ya sudah mengerjakan contoh soal akm dengan baik,”. Dengan demikian, anak merasa tindakannya sangat berarti karena dihargai oleh orang tuanya. Anak pun menjadi lebih bersemangat untuk melakukan kegiatan positif lainnya.
3. Sisakan Waktu untuk Berdialog dengan Anak
Hal yang wajib dilakukan orang tua namun sering terlupakan, yaitu menyisakan waktu untuk berdialog bersama anak. Ada banyak cara untuk membangun keintiman dengan anak melalui dialog, seperti melakukan aktivitas bersama atau sekadar mendengar cerita keseharian anak.
Pusatkan perhatian secara penuh ketika anak mulai bercerita dengan kita. Lalu, berikan respon positif ketika anak menjelaskan kegiatan positif yang dilakukannya.
Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan orang tua bersama anak, antara lain berolahraga maupun rekreasi ke tempat wisata. Bahkan orang tua juga bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan rumah bersama seperti memasak atau berkebun. Semua bisa dilakukan untuk menumbuhkan rasa kasih dan sayang satu sama lain, tapi pastikan tidak memberikan aktivitas yang terlalu berat agar tidak mengganggu waktu istirahatnya.
4. Ciptakan Hubungan Keluarga yang Harmonis
Hubungan keluarga yang harmonis menjadi faktor yang sangat menentukan atmosfer hunian. Pasangan suami-istri dengan ikatan emosional yang kuat dan selalu kompak tentu akan lebih mudah untuk mengatasi anak hiperaktif di rumah. Terkadang, pasangan yang sudah kompak saja masih mengalami kesulitan dalam menjalani tugasnya sebagai orangtua, apalagi pasangan suami-istri yang jarang berkomunikasi satu sama lain.
Orang tua harus mengupayakan untuk menjalin komunikasi yang sehat dengan seluruh anggota keluarga, baik kepada pasangan maupun anak. Jika anak mengajak orang tua berbicara, usahakan menanggapi dengan sabar dan tenang.
Demikian penjelasan mengenai tips orang tua mengatasi anak hiperaktif di rumah. Anda sebagai orang tua wajib mengutamakan dialog dan komunikasi terhadap mereka sehingga dapat mengekspresikan diri dengan baik tanpa menganggu anggota keluarga lainnya.